TEMPIAS.ID | Banda Aceh – Takjil adalah sesuatu yang dinantikan pada bulan suci Ramadhan. Ini menjadi modal utama bagi masyarakat untuk mengais rejeki selama sebulan penuh.
Salah satunya di Jalan Teungku Pulo di Baroh, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Disini, puluhan lapak berjajar rapi menjajal aneka jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Para pedagang sedang menjajakan leumang di kota Banda Aceh. Selama bulan suci Ramadhan, leumang menjadi primadona sebagai makanan khas saat berbuka puasa. Foto : Taufik Ar Rifai/TEMPIAS.ID
Amatan TEMPIAS.ID pada Minggu (27/4) mulai pukul 16.30 WIB, warga mulai terlihat ramai untuk membeli berbagai jenis makanan dan minuman.
Sejak Ramadhan pertama, para pedagang musiman ini membuka lapaknya di sepanjang ruas jalan Banda Aceh. Pemko Banda Aceh mengizinkan para pedagang tersebut membuka lapaknya mulai pukul 16.00 WIB. Di tengah pendemi Covid-19, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menginstruksikan kepada warga agar patuh terhadap physical distancing dan memakai masker.
Adapun aneka makanan dan minuman yang dijual, diantaranya air kelapa muda, kolak dingin, leumang, mie caluek hingga aneka jenis kue kering dan kue basah.
Haliman (52), pemilik lapak kue menyebutkan, ia menjual aneka jenis kue kering dan basah. Di lapak miliknya itu, menjual aneka jenis kue kering dan basah. Mulai dari risol, bakwan, kue lapis dan boh rom-rom.
“Harga per potongnya hanya Rp 1000. Kalo risol ini Rp 5000 untuk tiga potong,” kata Halimah.
Sulaiman (43), warga Banda Aceh mengaku sering berkunjung ke lokasi ini membeli aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
“Saya kemari biasa sering beli mie caluk, leumang dan oen peugaga. Ini makanan khas Aceh yang saya nikmati semenjak kecil di kampung. Untuk minuman hanya kolak dingin atau es campur aja,” kata Sulaiman kepada TEMPIAS.ID. []